Insecure dengan adik tingkat

Ya, sebagai mahasiswa semester 10, mengulang mata kuliah bukanlah sesuatu yang baru lagi. Mulai dari semester 7, saat teman teman sudah mempersiapkan proposal, aku masih mengulang beberapa matkul. Aku mengulang semester berapa ya waktu itu, kalo ga 3 ya 5. 1 atau 2 tahun dibawahku berarti. 

Semua berjalan lancar lancar saja, tetapi yang lumayan asik itu saat aku mengulang matkul semester 3. Mata kuliah speaking, dengan dosen yang sudah pernah mengajarku sebelumnya. Aku pasti ingat, tetapi lumrah jika pak dosen tidak ingat denganku sama sekali, karena saat diajar oleh beliau, kuliahnya daring atau online.

Aku suka tugas tugas yang diberikan, dan yang paling menyenangkan saat itu adalah ketika disuruh mempraktekkan sebuah mini drama, saat itu kelompok kami bercerita tentang roro jonggrang. Dialognya bukan yang panjang panjang juga, cukuplah untuk latihan di semester semester awal.

Prosesnya dimulai dari pembagian karakter dulu, reading, sampai akting. Waktu pertunjukan menggunakan kostum seperti hari kartini, menyenangkan untukku, karena saat aku kuliah normal bersama teman temanku, aku tidak mendapatkan momen ini 

Kemudian di akhir semester, tugas yang diberikan adalah praktek pernikahan, asikk nikahh, tapi pura pura ding, lagipula bukan aku juga yang menikah 

Semua diatur sedemikian rupa. Mulai dari sekorasi, pengantin, tamu, mc, sinoman, yaa nikahan kecil2an lahh, pernikahan semut ehehe, kan semut kecill. Effort sekali itu, ada yang bawa kursi pengantin sungguhan, dandan juga seperti pengantin sungguhan, bahkan minum dan snacknya juga betulan. Gilak, pengalaman yang tak terlupakan dan berkesan, semua teksnya diganti dengan Bahasa Inggris. 

Aku sempat 2x ikut kelas itu, yg terakhir semester 9 kemarin. Orang orangnya ramah dan asik, mudah bergaul juga easy going lahh.

Tapi, saat aku ikut kelas lebih bawah lagi, 3 tahun dibawahku, aku sedikit terkejut. Bukan karena kok pundakku ditepuk tiba tiba dan ada yang berteriak, ba!!... bukann. Yang bikin heran sekaligus iri adalah, mereka fasih sekali berbahasa inggrisnya.

Bahkan, ketika presentasi kebanyakan dari mereka juga menggunakan bahasa Inggris, walaupun tetap di mix dengan bahasa Indonesia, tapi menurutku sudah bagus.

Aku tidak bisa mengimbangi mereka. Saat di kepalaku semua seperti mudah untuk diucapkan, tetapi saat sudah berdiri di depan kelas, wah hilang udahh semua gambaran tadi, terpaksa aku menggunakan bahasa Indonesia, malu, tapi lebih malu lagi kalo bahasa Inggrisku berantakan, maklum, aku 3 tahun masuk lebih awal dari mereka, tetapi kemampuan bahasa Inggrisku jauhh dibawah mereka, tetapi tak apa, mungkin aku dipertemukan dengan orang orang seperti itu agar minat belajarku tumbuh dengan pesat, tetapi kok belum tumbuh tumbuh, heii siramm semangatkuu donggg.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lulus UKM tapi belum lulus kuliah

Sepeda? Yuhuuu....

Tempat duduk