aku tak ingin hubunngan kita kandas, dan kampas remku panas
Dua lewat lima belas, siang, terik dan tak ada angin. Saat itu kami habis dari mudik, mampir ke rumah Budhe. Menginap 1 malam, dan akan pulang ke rumah keesokan harinya.
Aku sudah berjanji pada doiku untuk menemuinya ketika aku sudah sampai dirumah. Sore, aku menjanjikan pada doi. Tapi, saat aku mau pulang ke Klaten bersama keluargaku, Budheku menahan agar kami menginap 1 malam lagi. Wahduhh, bagaimana ini. Ibuk ngikut aku saja sebenere, tapi karena ternyata malamnya mau diajak Mbak jalan jalan ke mall, aku jadi tak enak hati kalau harus egois.
Aku belum bisa menyenangkan Ibuku, yakali Ibuku mau dibahagiakan orang lain tak ku perbolehkan juga. Tapi aku menanyakan dulu kepada doi, bagaimana kalau kita tidak jadi bertemu dulu hari ini. Mungkin 15 menit aku menunggu balasan darinya. Dia membalas, "ya, gapapa", ku yakinkan sekali lagi, dan doi malah menjawab semakin singkat, duh gimana inii, emott nangiss. Lalu aku negosiasi dulu dengan Ibuk, aku berjanji kalau jam 10 sudah sampai rumah Budhe lagi, karena kan aku berangkat sudah sejak sore. Setelah negosiasi yang lumayan alot dan kenyal, dan juga setelah Ibuk memasukkan cucian kotornya ke dalam mesin cuci, serta Bapak yang sudah meminum obat penghilang pening, yang semakin menguatkan alasan kalau tidak akan pulang siang ini.
Ibuk memperbolehkanku berangkat. Tapi ya tanpa diketahui Ibuk kalau aku mau menemui doi, ehehe, aku pamitnya mau menemui teman kuliah, kan doiku dulu juga temen kuliahkuu, jadi ga boong dongg, kann kann, ehehehe.
Kemudian aku menghubungi doi bahwa aku bisa menemuinya hari itu juga. Rencanaku berangkat dari sini setengah 3, sampai sana sekitar jam 4 lah. Kutang lebih, eehh kurang lebih maksudkuu, satu setengah jam perjalanan. Kemudian aku berpamitan, cipika cipiki dengan Ibuk, lalu berangkat.
Awalnya semua berjalan normal normal saja. Ring road utara Jogja yang padat dan lancar, yang minim klason setelah lampu hijau, dan angin sore yang sedikit panas. Setelah sekitar 3 km dr rumah, motorku tiba tiba terasa berat, rem belakang tidak pakem setelah aku injak, tidak mau ngerem. Kemudian motorku melambat, digas tidak mau jalan dannnnnn, seettttt..... berhenti. Apa apaan ini, kataku, roda belakang ngancing! sialannn! ditambah aroma gosong dari cakram yang menyengat.
Kupinggirkan motorku lalu ku standarkan dobel. Kucoba memutar rodanya tidak bisa jugaa, wah ngancing iki rem e. Setelah kutengok kanan kiri, daerah mana ya yang dekat bengkel. Sebenere ada bengkel didepan tempatku berhenti itu, tapi beda merk, bengkel Yamaha, sedangkan motorku Honda. Tapi tak apa, demi doi ku beranikan diri untuk bertanya, siapa tau mau membantu. Sebelum menyeberang, jalannya ramai sekali, aku agak sedikit lama menunggu untuk menyeberang. Untung orang orang tidak egois, mau memelankan sebentar laju kendaranya dan mempersilakanku menyeberang.
Setelah sampai di bengkel, disambut oleh mas mas admin (mungkin), lalu aku berkeluh kesah soal motorku, dan sayangnya pegawai yang masuk hari itu cuma 2 orang, dan pekerjaan juga masih banyak, jadi mereka tidak bisa membantu membetulkan motorku, tapi aku diarahkan ke arah timur, sekitar 30 meter, kalau disitu ada bengkel juga, lalu aku menuju kesana.
Setelah sampai, bengkelnya kecil, bengkel rumahan, dan ngepasi juga sedang ada kerjaan dan motornya ditungguin sama pemiliknya, jadi bapak montirnya juga tidak bisa membantuku, tak apa.
Diarahkan lagi aku ke timur, sekitar 50 meter, katanya juga ada bengkel.
Sampai di bengkel berikutnya, aku sedikit lega, tidak ada motor yang diperbaiki. Ada 2 motor saja, dan itu milik yang punya bengkel.
Setelah agak lama memanggil, akhirnya bapak montir keluar. Aku menjelaskan kerusakan yang terjadi di motorku, setelah selesai aku disuruh duluan ke depan. Pikir bapak itu motorku di depan, tapi yang sebenarnya terjadi adalah motorku jauh di seberang jalan, lalu sempat ditolak juga, tapi setelah aku memohon untuk dibantu, bapak itu akhirnya luruh, dia mau membantu aku, yesss, akhirnyaa.
Setelah dicek pengeremannya dan dibongkar, ternyata yang didalam itu kotor, apaya namanya, gak terlalu tau e, kemudian sama bapaknya dibersihkan, oli remnya juga ditambah, dan akhirnya selesai juga. 1 jam lamanya, lumayan juga.
Setelah selesai aku melanjutkan perjalanan ke timur. Aku sampai ditempat kami bertemu pas maghrib. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya doi datang juga. Motorku selamat, hubungan kami juga selamatt.
Komentar
Posting Komentar