Menjadi mas mas biasa (lagi)

Dulu, waktu masih sekolah, ketika memandang kakak kakak kelas yang sudah kuliah itu sepertinya keren gitu. Karena waktu di sekolah masih terikat oleh peraturan seperti seragam dan potongan rambut yang harus rapi, dan bagiku itu sangat membosankan, alias ngono ngono wae, malesi banget, menjadi template. Model potongan rambut kalo nggak cepak abri ya rapi di samping kanan kiri dan belakang, yang atas di sisain dikit. Nah, berbeda ketika melihat kakak kakak yang sudah lulus, kemudian mereka kuliah. Sudah bisa memanjangkan rambut, bisa memakai sepatu yang tidak hanya hitam saja, pakai jeans belel, itu bagiku keren banget gilak, rebel wkwk. Sehingga muncul keinginan kalo besok sudah kuliah, pengen gondrong dan sebebas mungkin mengekspresikan diri dalam berpakaian. 

Bahkan, sebelum kelulusan, aku sudah mempersiapkan diri untuk gondrong, yaitu dengan cukur cepak abri di bulan Januari, dengan harapan nanti kalau sudah masuk kuliah di bulan Agustus/September, rambutku sudah agak sedikit gotang (gondrong tanggung). 

Singkatnya, akhirnya aku berhasil memanjangkan rambutku selama kurang lebih 2 tahun. Sebenere waktu itu belum pengen potong juga, tapi karena mau plp ke sekolahan, jadi yaa terpaksa potong dehh. Sebenere setelah potong itu masih pengen dipanjangin lagi rambutnya, semacam belum ikhlas kalo harus berpenampilan rapi (lagi). Akhirnya aku coba coba potongan rambut gaya baru, saat itu aku terinspirasi dar vokalis The Kick, Mas Jiwe, saat itu model potongannya menurutku bagus, nggak aneh aneh juga, yang dipotong cuma bagian poninya saja, agak eightis eightis gitu lah kurang lebih. Dan aku meniru style itu juga kurang lebih setahun sebelum akhirnya harus benar benar mengikhlaskan untuk mengunjungi barbershop tiap 1 atau 2 bulan sekali. Dan aku menjadi mas mas biasa yang rapi lagii, yo sebenere sebelum ini juga mas mas biasa, tapi gondrong dan nglenyit sitikk wkwk. 

Septiann, eh sekiann!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lulus UKM tapi belum lulus kuliah

Sepeda? Yuhuuu....

Tempat duduk