Keblasuk gaes
Lebaran. Seperti biasa, setiap lebaran, orang orang yang merantau kembali ke rumah asal masing masing, mudik istilahnya. Hal itu juga dilakukan oleh keluarga Bapak, ya walaupun nggak ngerantau juga sebenere dan jaraknya juga relatif dekat. Tidak ada yang spesial mudik kali ini, tapi mungkin sebenarnya spesial tapi aku belum menyadari saja. Ya, kami pulang ke kampung halaman bapak, dengan waktu tempuh kurleb 2 jam, dekat kan?. Kami mudik h-2 sebelum lebaran, dan sialnya, teman2ku baru mengajak bukber pada saat itu juga, jadi aku ijin tidak bisa ikut hadir.
Kami berangkat siang, sampai disana sore, ya iya lah masa pagi, lama banget dong. Puasa, berbuka, tarawih, dan sahur. Tidak ada kegiatan spesial. Di hari lebaran pun juga sekedar maaf2an dan tidur, tapi untuk kelilinh silaturahimnya malam hari, dan aku tidak ikut eheheh, karena aku hiling coii. Aku healing ke pantai, pantai x lah, rahasia soale eheheh. Tidak ada yang spesial juga dari pantai ini, bahkan malah kurang populer, wah ini gimana sih dari tadi kok biasa semua, tapi gapapa. Aku berangkat itu sore, setengah 5. Dari rumah mending, tapi belum hujan, sekitar 10 menit aku keluar rumah, eh gerimis, menepi dulu pakai mantol. Oiya, mantolku ini bagian depannya jebol ya, jadi aku akal2an aja aku staples, ehehe lebih irit daripada beli baru. Aku sampai pantai menjelang maghrib, setelah disana aku senang, suasananya sendu dan untungnya tidak hujan.
Tidak ramai pengunjung, cuma ada beberapa keluarga saja, dan aku sendirian, gokil koyo wong ilang. Setelah itu aku motret motret sedikit landscape pantai, langit, langitnya dominan abu abu, dan ungu, kuningnya sedikit, tak seperti senja senja sebelumnya, ada kucing dan rumput yang berbunga.
Sudah, cukup bagiku, aku dihampiri ombak, tapi aku kemudian menjauh. Setelah itu, aku memutar lagu dari Slank-Anyer 10 Maret, gokilll vibesnya broo, angin cepoi cepoi, eh sepoi sepoi maksudnya, debur ombak, dan awan mendung, ditambah minuman kaleng berkarbonasi, kalo beralkohol dimarahin ibuk nanti, kemudian aku membuat sketsa, artsy sekali.
Aku dipanti tidak lama, cuma 30 menit paling. Setelah itu maghrib, dan hujan deras, aku tetap nekat pulang. Alih alih mereda hujannya, eh hujannya malah tambah deras, mantolku sobek lagi, dan jarak pandang juga berkurang. Dengan kriyip kriyip dan sesekali meludah, aku tetap nekat menerjang hujan yang arahnya berlawanan denganku itu. Tak sadar, aku salah jalan, aku tahu setelah agak jauh, kok nggak lewat jalan yang tadi. Aku lihat kiri kanan, eh sudah beda kecamatan dong, aku lewat kecamatan yang mungkin baru pertama kali itu aku lewati, sempat panik kalau terlalu jauh tersesatnya, aku memutuskan menepi untuk melihat maps, dan bareng juga hasrat ingin buang air kecilku memuncakk, sialann aku harus pipis dipinggir jalann. Setelah aku cek, untungnya sudah dekat, alhamdulillah.
Aku sampai rumah dengan selamat, dan teles kebes bro mantolki jebol e, wahhh jyann, sungguh pengalaman yang biasa saja.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar