Akhirnya hujan turun
Akhirnyaaa, setelah sekian lama menunggu hujan, akhirnya turun juga, tapi omong omong, turunnya lewat mana ya, lewat tangga? atau lewat lift? entahlah itu bukan urusan kita tentunya, yang terpenting hujan turun menyegarkan dahaga tanah tanah kering dan pohon pohon yang mulai berguguran daunnya, asikk. Yang pasti, sungai sungai kering kembali terisi, membantu irigasi Pak Tani, mwehehe.
Setelah beberapa waktu kemarin cuaca sedang panas panasnya, yang mana identik dengan sebuah pertanda kalau musim kemarau akan segera berakhir dan berganti ke musim hujan, tapi ternyata enggak e, malah tambah lama musim kemaraunya, wahduh wahduh. Sampai sampai para kipas angin bekerja mati matian menghalau panas agar tidak memanggang tubuh ini, hwaaa.
Karena hari ini tadi sudah mulai turun hujan, walau cuma sebentar juga, senang sekali rasanya. Teringat penggalan lirik lagu Desember dari Efek Rumah Kaca, "aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember...", jujur aku juga suka karena wangi tanah setelah hujan itu memiliki aroma yang khas, agak sedep sedep gimana gituu wkwk, ya walaupun ini juga masih Oktober belum Desember, tapi aku juga selalu suka setelah hujan, kapanpun dan dimanapun, kecuali kalo tidak bawa mantol ding, ehehe.
Selamat menikmati hujan, selamat menikmati Rahmat Tuhan, selamat ber-romantis ria dengan pasangan dibawah deras hujan, entah dengan mantol, atau payung, atau malah hujan hujanan berdua, uuu soswitt. Mungkin ini yang baru bisa aku buat untuk memenani musim hujanmu, belum bisa menghidangkan teh atau kopi yang nikmat itu, tapi semoga bisa bacaan yang sedikit menghibur saat sedang menyeruput teh atau kopi.
Stay ngeyup dan mantolan!
Komentar
Posting Komentar